Minggu, 19 Agustus 2018

TPNPB/OPM Tembak TNI Yang Bawa Bahan Makanan Untuk Anak-anak Tingginambut

KOPI,Puncak Jaya – Kembali 2 orang prajurit TNI atas nama Alm. Letda Inf Amran Blegur (Dan Pos) dan Alm. Pratu Fredi anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) Pos Tingginambut, Puncak Jaya gugur menjadi korban keganasan kelompok TPNPB/OPM wilayah Tingginambut, Minggu (19/8).



Pada hari Sabtu (18/8), Letda Inf Amran Blegur bersama anggota Pos Satgas Pamrahwan Tingginambut merencanakan untuk memberi sumbangan bahan makanan kepada anak-anak usia sekolah yang berada di Kampung Tingginambut.

Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, S.E dalam siaran persnya yang dikirim via WA kepada redaksi di Angkasa Jayapura mengungkapkan kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur para prajurit dalam memperingati HUT RI ke 73 dengan bentuk pemberian bahan makanan ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak usia sekolah di Kp Tingginambut agar semakin giat dalam menuntut ilmu.

“Mereka berdua, Letda Inf Amran Blegur didampingi Pratu Fredy pada hari Minggu (19/8) sekira pukul 13.30 WIT bergerak menuju kampung Tingginambut yang berjarak kurang lebih 1 Km dari Pos dengan membawa bahan makanan,”katanya.

Menurut Wakapendam XVII/Cenderawasih, sekira pukul 14.00 WIT, Koramil Tingginambut mendapat informasi masyarakat tentang adanya penghadangan terhadap anggota TNI di Jembatan Tingginambut.

“Berdasarkan informasi dari Masyarakat tersebut. anggota Koramil dan Pos Satgas Pamrahwan Tingginambut segera bergerak menuju TKP di Jembatan Tingginambut dan menemukan 2 jenazah di luar rumah kayu jembatan Tingginambut dengan luka tembak dan panah di beberapa bagian tubuh,”ujarnya.

Letkol Inf Dax Sianturi, S.E mengatakan pada pukul 15.00 WIT jajaran Satgas Pamrahwan  melaksanakan evakuasi menuju TKP di Tingginambut dengan menggunakan 2 ambulance dan segera melaksanakan evakuasi, jenazah korban tiba di RSUD Mulia pukul 17.45 WIT.

“Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E.Supit, telah memerintahkan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap pos dan melakukan tindakan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata TPNPB/OPM yang berbasis di hutan pedalaman Papua,”katanya.

Aksi brutal TPNPB/OPM sangat disayangkan karena kelompok itu melakukan aksi di hari Minggu, yaitu hari yang kudus bagi masyarakat Papua dimana sebagian besar adalah umat Kristiani.

“Kodam XVII/Cenderawasih mengutuk keras tindakan teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata TPNPB/OPM yang bertujuan menimbulkan ketakutan masyarakat di wilayah Papua, mereka tidak menghargai saudara-saudaranya sendiri jelas kelompok itu bukan representasi orang Papua,”kata Pangdam XVII/Cenderawasih.

Tindakan teror yang dilakukan TPNPB/OPM jelas merupakan tindakan makar terhadap pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia namun Kodam XVII/Cenderawasih tetap selalu mengedepankan upaya persuasif untuk mengajak anggota TPNPB/OPM untuk meletakkan dan menyerahkan senjata kepada pihak keamanan dan menghindari terjadinya konflik senjata demi tercapainya kedamaian di tanah Papua.

Kodam XVII/Cenderawasih mengajak seluruh masyarakat Papua dan bangsa Indonesia untuk bersatu melawan teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata TPNPB/OPM demi tetap tegaknya kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(wawan)

Otentikasi :
Letkol Inf Dax Sianturi, S.E
Wakapendam XVII/Cenderawasih

Sabtu, 18 Agustus 2018

HUT RI Ke 73 Di Papua Berlangsung Aman & Lancar, Berita TPNPB Hanya Propaganda Murahan

KOPI,Jayapura - Momentum perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di seluruh wilayah Papua kemarin berlangsung dengan meriah, aman dan lancar. Berbagai lapisan masyarakat terlihat berpartisipasi aktif dalam merayakan hari Kemerdekaan ini. Kemeriahan ini menunjukan kebanggaan dan rasa cinta tanah air masyarakat Papua yang semakin bergelora. Dukungan masyarakat Papua terhadap pemerintah RI semakin menguat dengan pesatnya pembangunan di wilayah Papua saat ini. Pendekatan kemanusiaan (human approach) yang dilakukan TNI dengan mengedepankan peningkatan Sumber Daya Manusia (capasity building) dalam melaksanakan tugas pengamanan di daerah perbatasan, pedalaman dan daerah rawan lainnya mulai dapat dirasakan oleh masyarakat Papua.
Letkol Inf Dax Sianturi, S.E
Wakapendam XVII/Cenderawasih
Fakta tersebut membuat sekelompok orang yang menginginkan Papua lepas dari NKRI dan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) kehilangan dukungan masyarakat dan semakin terdesak. 
Beberapa hari yang lalu Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang terdiri dari kelompok mahasiswa pendukung Papua merdeka telah memaksa dan mengintimidasi para mahasiswa baru Universitas Cenderawasih. Para mahasiswa baru tersebut dipaksa untuk meneriakan yel-yel Papua merdeka, membawa atribut bertuliskan "Referendum", menggunakan gelang Bintang Kejora dalam kegiatan Ospek fakultas Fisip dan Teknik Universitas Cenderawasih. Selain itu berbagai berita propaganda disebarluaskan melalui media sosial dan media on line yang dikendalikan oleh kelompok/partisan tersebut. Terakhir, kemarin kelompok separatis bersenjata menyebarkan berita tentang tertembaknya 2 prajurit TNI oleh TPNPB/OPM di Muara Kali Yuguru.

Sehubungan dengan beredarnya berita tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih menyatakan sebagai berikut :

1. Berita penembakan 2 prajurit TNI di Muara Kali Yuguru pada tanggal 17 Agustus 2018 adalah HOAX. Berita tersebut merupakan propaganda murahan yang sengaja disebarkan oleh TPNPB/OPM untuk menakut-nakuti masyarakat Papua yang sedang merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 73 dengan penuh kedamaian dan sukacita.
2. Propaganda kelompok TPNPB/OPM dan KNPB terbukti tidak menyurutkan semangat masyarakat Papua untuk berpartisipasi aktif dalam memeriahkan acara-acara rakyat yang diselenggarakan untuk memeriahkan HUT RI ke 73 di seluruh wilayah Papua.
3. Kodam XVII/Cenderawasih mendorong pihak Kepolisian RI untuk melakukan tindakan penegakan hukum yang tegas terhadap kelompok-kelompok maupun individu yang selama ini mengganggu jalannya pembangunan dan ketenteraman masyarakat di wilayah Papua dengan menyebarkan isu-isu provokatif, berita HOAX maupun melakukan aksi gangguan teror keamanan terhadap masyarakat Papua.
4. Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E. Supit, atas nama seluruh prajurit Kodam XVII/Cenderawasih mengapresiasi, rasa bangga dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Polda Papua, tokoh agama, tokoh adat/masyarakat, para veteran pejuang, tokoh pemuda, insan pers/media, ormas serta seluruh elemen masyarakat Papua yang telah menjaga situasi keamanan yang kondusif pada momentum perayaan peringatan HUT RI ke 73 di wilayah Papua.
5. Kodam XVII/Cenderawasih mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus bersama-sama menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI dengan menciptakan situasi keamanan yang kondusif di wilayah Papua melalui semangat persatuan dan optimisme untuk mewujudkan Papua yang lebih baik, hebat, damai dan sejahtera.

Otentikasi :

Letkol Inf Dax Sianturi, S.E

Jumat, 17 Agustus 2018

Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Tembagapura Diwarnai Insiden Tembakan OTK di Mile 65


KOPI-Timika, Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Mile 68 Tembagapura, Kab. Mimika Papua dilaksanakan secara meriah. Para pemuka masyarakat Papua yang terdiri dari tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat dari daerah Waa Banti dan sekitarnya hadir dalam upacara bendera tersebut.


Tokoh-tokoh masyarakat yang hadir mengenakan atribut dan lambang-lambang NKRI berupa rompi bertuliskan "Saya Cinta Papua, Indonesia" dan topi berlogo Garuda Pancasila. Mereka mengaku sangat bangga dan terharu dapat mewakili warga lokal setempat hadir dalam upacara kebesaran untuk memperingati kemerdekaan RI.

"Selama ini kami tidak pernah diundang dalam upacara seperti ini. Baru kali ini kami diundang untuk hadir dan diperlakukan secara terhormat sebagai tokoh masyarakat Papua. Kami merasa bangga sekali sebagai warga NKRI dan kami sangat terharu bisa hadir disini" ungkap tokoh masyarakat Kamaniel Waker seusai pelaksanaan upacara bendera.

Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 yang diadakan di kawasan PT Freeport Mile 68 Tembagapura dimulai pada pukul 08.00 WIT. Upacara dihadiri oleh sekitar 1.500 peserta. Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Bpk. Zulkifli Lambali (Executive Vice President PT Freeport Indonesia), sedangkan Komandan Upacara dijabat oleh Iptu Dimas Putra Kembara (Danki Satgas Pengamanan PT Freeport Indonesia).

Upacara di area PT Freeport Tembagapura tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar dan hikmat walaupun pada pagi hari sekitar pukul 06.20 WIT baru saja terjadi insiden penembakan oleh orang tak dikenal di Mile 65 Tembagapura. 

Tembakan tersebut mengakibatkan satu karyawan kontraktor PT Freeport Indonesia yakni Sdr. Jonatan Sopaheluwakan (38 tahun) mengalami luka tembak di tangan dan luka di bagian tubuh lainnya akibat terkena serpihan kaca.(wawan)


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/21553-upacara-peringatan-hut-kemerdekaan-ri-ke-73-di-tembagapura-diwarnai-insiden-tembakan-otk-di-mile-65.html

Mantan Aktifis 98 Serukan Stop Demonstrasi Saat Asean Games 2018

KOPI-Jakarta, Menyikapi event Asian Games 2018 yang akan dibuka besok (Sabtu,18/8/2018), mantan aktivis 98 yang kini juga duduk di kursi DPR RI, Adian Yusac Napitupulu melihat Jakarta sebagai ibukota semakin cantik dan indah karena lebih tertata. 

Moment Asian Games ini menurutnya juga merupakan ajang pembuktian jiwa nasionalisme dikalangan para aktivis. Karena itu menurut Adian tidak seharusnya para pegiat aksi/aktivis menggelar demonstrasi dijalan-jalan, khususnya selama Asian Games berlangsung.

Ia justru meminta para aktivis yang hendak berdemonstrasi dengan isu apapun, sebaiknya diurungkan sebab negara sedang memiliki hajat internasional. 

“Sebaiknya jalur-jalur yang terkait dengan Asian Games tidak untuk berdemonstrasi atau unjuk rasa sebagai gantinya para aktivis bisa menggunakan media sosial (medsos) untuk tetap bisa menyalurkan aspirasinya,” ungkap Adian saat berada di kafe Pena 98, Kemang, Jakarta Selatan belum lama ini. 

Langkah untuk memaksimalisasi penggunaan medsos itu menurut Adian bisa menjadi alternatif ajang ekspresi sebab situasi sekarang ini sudah lebih terbuka tidak seperti dulu dimana saluran untuk menyampaikan aspirasi tersumbat. 

“Sekarang ini sudah terbuka jadi kalau mau berdemo, turun kejalan tidak lagi menjadi pilihan seperti halnya dulu. Aspirasi sekarang bisa disalurkan dengan banyak cara, entah melalui media sosial atau partai politik atau dengan menemui langsung anggota DPR RI dan berdiskusi," saran Adian.

Himbauan untuk tidak menggelar aksi-aksi dijalan raya juga ditujukan kepada para aktivis yang selama ini kerap menggelar aksi didepan istana negara atau hendak menjadikan lokasi itu sebagai tempat aksi digelar saat Asian Games berlangsung “Sebaiknya istana negara juga tidak lagi dijadikan sebagai tempat aksi unjukrasa selama Asian Games 2018, berilah kesempatan kepada pemerintah untuk untuk menyelesaikan kegiatannya”, komentar Adian saat menanggapi fakta Istana Negara yang menjadi tempat favorit untuk berunjukrasa.

Ia menambahkan bahwa demonstrasi menjadi pilihan ketika opsi aspirasi belum tersalurkan. Sementara Asian Games merupakan agenda negara, yang mempertaruhkan nama baik bangsa jadi menurutnya sudah seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia untuk turut serta menyukseskan Asian Games 2018, yang nanti akan terpusat di kota Jakarta dan Palembang. “Saya mendukung Asian Games 2018 berjalan lancar dan aman”, ujar Adian memberikan dukungannya terhadap penyelenggaraan Asian Games 2018.(wawan)


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/21551-mantan-aktifis-98-serukan-stop-demonstrasi-saat-asean-games-2018.html

Kamis, 16 Agustus 2018

Timsus Polda Papua Tangkap Ketua BEM Uncen Terkait Ospek Ilegal

KOPI-Jayapura, Gabungan Timsus Polda Papua berhasil mengamankankan Sdr Feri Kombo dan Sdr. Agus Helembo (Terduga kasus Penggunaan atribut Papua Merdeka pada saat Ospek di Universitas Cendrawasih, Kamis(16/8). 


Penangkapan ketua BEM Uncen tersebut terkait dengan adanya penyimpangan acara PPKBMB yang tidak sesuai dengan ketentuan Kampus Uncen yakni adanya yel-yel, teriakan Papua Merdeka dan atribut Bintang Kejora serta penolakan lagu Indonesia Raya.

“Memang betul bahwa Ketua BEM Uncen ditangkap di depan rumah sakit Dian Harapan Perumnas 2 Waena,”kata Kapolres Jayapura AKBP Gustaf Urbinas

Ia mengatakan Polisi akan segera memanggil semua orang yang terlibat Panitia PPKBMB untuk dimintai keterangan sehingga akan dapat mengungkapkan  siapa sebenarnya  yang bertanggungjawab terhadap kegiatan tersebut. 

Sementara itu Rektor Uncen Apolo Safanpo secara terpisah mengatakan bahwa penangkapan Ketua BEM Uncen Sdr Feri Kombo oleh Polisi adalah sesuatu hal  yang sangat tepat karena adanya kegiatan penyimpangan dari ketentuan kampus pada saat acara PPKBMB kemarin.

Aksi Ospek yang dilakukan sejumlah fakultas tidak sesuai dengan visi misi Uncen sehingga merupakan dianggap pelanggaran.(wawan)

Satgas Pamtas Yonif 320/BP Berhasil Menggagalkan Penyelundupan 20 Ton rotan ekspor senilai 2,8 M Ke Malaysia.

KOPI-Kalbar, Kotis Satuan Tugas Pamtas Yonif 320/BP yang dipimpin  Lettu Inf Putra Utama NRP 11110000120885/Pasiops Satgas telah berhasil mengamankan kayu rotan dari Pontianak yang akan di selundupkan dari Indonesia ke Malaysia dengan jumlah rotan sebanyak lebih kurang 20 Ton menggunakan 2 Truk Fuso melewati areal perkebunan Sawit PT. Buana Tunas Sejahtera Kec. Ketungau Ulu Kab. Sintang Prov. Kalbar, Selasa(13/8).


Komandan Satuan Tugas Pamtas Yonif 320/BP Letkol Inf Imam Wicaksana mengatakan mendapatkan informasi pertama kali dari bea cukai akan masuknya barang selundupan berupa rotan kualitas ekspor, dan tambahan info dari satpam PT. Buana Tunas Sejahtera yang melihat 2 kendaraan Fuso melaksanakan kegiatan mencurigakan disekitar area sawit.

“Saya perintahkan Pasi Intel satgas untuk melaksanakan penyelidikan terhadap laporan satpam PT. Buana Tunas Sejahtera dan mengembangkannya di lapangan,”kata Letkol Inf Imam.

Ia mengatakan hasil penyelidikan memang benar terdapat ada 2 unit Fuso yang mencurigakan sedang melaksanakan istirahat di area kebun sawit milik PT. Buana Tunas Sejahtera.

Dansatgas kemudian memerintahkan Pasiops Satgas untuk melaksanakan patroli keamanan guna menindak lanjuti informasi intelijen yg diperoleh.

Pasiops Satgas menemukan kegiatan yang mencurigakan di dalam perkebunan Sawit. terlihat saat itu kegiatan pemindahan kayu rotan dari Truk Fuso ke Truk ukuran sedang yang dilakukan oleh kuli angkut sebanyak 20 orang berasal dari masyarakat sekitar perkebunan sawit.

Dari keterangan sementara rotan tersebut berangkat dari Pontianak pada hari Minggu (12/8) rencananya  barang tersebut akan di alihkan kedalam 4 mobil Dump Truk di penyebrangan Silat Kab. Sintang akan tetapi pada saat itu tidak jadi, karena mobil Dump truk yang akan mengangut di penyebrangan Silat tidak ada, kemudian rotan selundupan dilanjutkan pergeserannya menuju perkebunan Sawit PT. Buana Tunas Sejahtera karena ada perubahan rencana pengalihan di perkebunan Sawit PT. Buana Tunas Sejahtera.

Barang bukti beserta pemilik kendaraan kemudian dibawa ke pos kotis Satuan Tugas Pamtas Yonif 320/BP, yang nantinya akan diserahkan kepada Bea Cukai untuk diproses lebih lanjut.


Terkait kasus penyelundupan tersebut Satuan Tugas Pamtas Yonif 320/BP yang bertugas mengamankan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia akan menggiatkan patrol mengingat wilayah tersebut rawan penyelundupan barang illegal dari dan ke negara tetangga.

“Banyak jalan tikus sehingga menyulitkan pengawasan namun dengan rutinnya berpatroli dapat mengurangi aksi penyelundupan barang illegal,”kata Letkol Imam.(wawan)


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/21542-satgas-pamtas-yonif-320bp-berhasil-menggagalkan-penyelundupan-20-ton-rotan-ekspor-senilai-28-m-ke.html

Rabu, 15 Agustus 2018

Pengukuhan Pasukan Paskibraka Kabupaten Jayapura

KOPI-Jayapura, Bupati Jayapura Bapak Mathius Awaitouw, SE,. M. Si menjadi Pembina Upacara Pengukuhan Pasukan Paskibraka Kabupaten Jayapura yang dilaksanakan di gedung DPR Kab. Jayapura didampingi Sdri. Anggi Mutiara Nusi (Ketua Paskibraka Kab Jayapura) serta dihadiri sekitar 75 peserta,Rabu (15/8).

Pengukuhan bermakna dikukuhkan atau dilantik secara penuh sebagai anggota Paskibraka merupakan sebuah proses penguatan mental dengan penanaman rasa kebanggaan dan kepercayaan diri sebagai modal utama dalam pelaksanaan tugas pengibaran Bendera.

”Dalam upacara itu setiap peserta pengukuhan bersama-sama mengucapkan Ikrar Putra Indonesia, selanjutnya dengan iringan lagu Padamu Negeri satu persatu anggota Paskibraka sambil menarik nafas panjang mencium Bendera Merah Putih sebagai kiasan bersedia untuk senantiasa setia dan berbakti pada Bumi Pertiwi Indonesia,”ujar Mathius Awaitouw, SE,. M.Si .


Pada saat proses mencium bendera maka pembina harus selalu mengikuti pembawa bendera dan berperan untuk mengatur waktu prosesi pelaksanaan agar tidak terlalu lama.

Lebih lanjut Bupati Jayapura mengatakan,” Kegiatan ini bukan sebagai bentuk penyembahan atau pengkultusan bendera, tetapi hanya sebagai simbolisasi siap berbakti bagi bumi Indonesia, karena bendera merah putih adalah lambang persatuan dan kesatuan Negara Indonesia,”katanya.

Dalam upacara pengukuhan anggota Paskibraka tersebut selain dihadiri oleh anggota Paskibraka juga turut  dihadiri orang tua anggota Paskibraka dan tamu undangan diantaranya yakni, Kapolres Jayapura AKBP Victor D. Mackbon, Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf. Nova Ismailiyanto S. IP dan Kadispers Lanud Silas Papare.Letkol Adm Giri P. (wawan)

http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/21538-pengukuhan-pasukan-paskibraka-kabupaten-jayapura.html

Selasa, 14 Agustus 2018

Lagi Kampus Uncen Tercoreng, Peserta PKKMB Menolak Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya”

KOPI-Jayapura, Rektor Universitas Cenderawasih DR. Ir Apolo Safanpo ST MT menghadiri kegiatan pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas cenderawasih Tahun 2018 bertempat di Auditorium universitas cenderawasih Kelurahan Kota Baru, diikuti sekitar 9.9092 orang Mahasiswa baru dan panitia ospek,Selasa(14/8).

Kegiatan PKKMB ini adalah lanjutan dari hari sebelumnya  Senin (13/8) dimana  telah terjadi kegiatan yang dilakukan oleh Fakultas Fisip dan Tehnik yang telah mencoreng nama baik Fakultas Cenderawasih, yakni adanya yel-yel dan teriakan Papua Merdeka.

Rektor Universitas Cenderawasih DR. Ir Apolo Safanpo ST MT mengatakan agar Mahasiswa baru bersungguh-sungguh untuk mengikuti kegiatan ospek ini dengan benar dan baik sesuai dengan anjuran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Perkembangan yang terjadi di media sosial dan ramai dibicarakan beberapa hari akhir-akhir ini sangat memalukan universitas cenderawasih karena adanya simbol dan yel-yel yang tidak sesuai dengan aturan lembaga Pendidikan,”ujarnya.

Kejadian memalukan yang mencoreng Universitas Cenderawasih hari ini terulang lagi, yakni pada saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya Fakultas Fisip dan Tekhnik tidak mau berdiri dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia sehingga diingatkan berulang-ulang oleh pengurus universitas cenderawasih.
Akibat penolakan terhadap lagu Indonesia Raya inilah Kapolresta Jayapura dan Dandim 1701/JPR langsung menghampiri BEM Uncen. Malah Ketua BEM Uncen, Feri Kombo, menggunakan pengeras suara meminta Kapolres dan Dandim untuk keluar meninggalkan lingkungan kampus. 
Menurut Rektor Uncen oknum panitia PKKMB Uncen Jayapura yang notabenenya mahasiswa pegunungan ini bahkan juga berani  mengusir Aparat keamanan yang berada di dalam lingkungan Auditorium Universitas Cenderawasih. 

Sikap ini langsung direspons Kapolresta Jayapura, AKBP Gustav Urbinas, dengan mengatakan dirinya bersama Dandim 1701/JPR memiliki kewajiban mengawasi karena banyak informasi aktivitas PKKMB ini dilakukan tak sesuai aturan. "Kalau Anda mau bertanggung jawab silakan lanjutkan, tapi saya tak akan tinggal diam," tegas Gustav.
Polisi sendiri akhirnya hadir dalam pembukaan PKKMB atau ospek di Uncen Jayapura ini lantaran ada beberapa aturan panitia yang diterapkan ke mahasiswa baru dianggap tak sesuai standar operasional Uncen dan hal itu diakui sendiri Rektor Uncen Jayapura, Apolo Safanpo. Setelah menjelaskan ini Kapolres dan Dandim meninggalkan lokasi.(wawan)


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/21535-lagi-kampus-uncen-tercoreng-peserta-pkkmb-menolak-menyanyikan-lagu-indonesia-raya.html

Senin, 13 Agustus 2018

Yonif Raider 756/WMS Sergap KSB, Sita Senapan M16 dan Pistol

KOPI-JAYAPURA - Yonif Raider 756/WMS  yang tergabung dalam Satuan Tugas pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Kolaksops Rem 172/PWY, Kodam XVII/Cenderawasih berhasil menyita satu pucuk senjata organik jenis M16 dan satu pucuk revolver dari sejumlah tentara OPM (Organisasi Papua Merdeka atau kelompok  separatis bersenjata (KSB) dalam penyergapan terhadap delapan orang yang diduga sebagai tentara OPM di sektor Tiom Kabupaten Lanny Jaya, Senin (13/8).


Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, penyergapan ini dilakukan berdasarkan informasi dari warga Tiom yang sehari hari bekerja di kebun sebagai petani tentang adanya aktivitas gerombolan bersenjata yang sering melakukan pencurian dan perampasan hasil kebun, penembakan babi dan perampasan ternak miliknya.

"Setelah mendalami informasi tersebut, maka Pos Tiom Satgas 756/WMS mulai menyiapkan rencana untuk menyergap kelompok bersenjata tersebut, sesuai arahan Danrem 172 Kolonel Binsar Sianipar agar dilakukan tindakan taktis terukur untuk menyita senjata-senjata tersebut serta menyelamatkan masyarakat,"kata Wakapendam

Menurut Wakapendam, sekitar pukul 02.00 WIT Letnan Inf Sony memimpin anggotanya untuk melaksanakan tindakan penyergapan honai di Kampung Kindoni Distrik Milimbo Kabupaten Lanny Jaya, Kegiatan dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar tanpa mengeluarkan tembakan satu pun  dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke Angkasa Jayapura. 

Dari hasil penyergapan diamankan delapan orang yang diduga menjadi anggota kelompok tersebut dan disita barang bukti berupa 1 pucuk Jat M16 A1 nomor seri SER SP 47787 (Made In Hartford.CONN, USA); 1 pucuk senjata revolver (tanpa nomor seri); 13 butir munisi kaliber 5,56, 7 butir amunisi kaliber 38 SPL;1 Magazen M16 A1; 1 buah tali sandang senapan serbu; 1 sarung pistol; 2 tas pinggang, 1 buah charger, 1 parang, 1 buah laser ooint dan 7 baterai laser point isi ulang serta beberapa dokumen dan atribut Bintang Kejora.  
Danrem 172/PWY Kol Inf Binsar Sianipar selaku Dankolakops Pamrahwan Sektor Pegunungan Tengah Papua mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas informasi dan partisipasi aktif membantu TNI untuk menumpas kelompok separatis bersenjata (KSB). 

Menurut Danrem, Keberadaan Kelompok Bersenjata ini sudah sering meresahkan rakyat dan perlu ditindak tegas. Upaya pemerintah untuk membangun Tanah Papua  seperti pembukaan jalan Trans Papua, Program Papua Terang oleh PLN serta beberapa program pembangunan lainnya selalu dihambat oleh segelintir orang yang tidak menghendaki kemajuan Papua. 

"Saya sangat mengapresiasi prestasi prajurit Yonif 756/WMS dan  mendedikasikan prestasi ini untuk masyarakat Papua khususnya Lanny Jaya serta mengajak seluruh masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam menghadapi peringatan HUT RI yang ke-73," ujar Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E Supit, melalui sambungan telepon.(wawan)


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/internasional/21534-yonif-raider-756wms-sergap-ksb-sita-senapan-m16-dan-pistol.html

Jumat, 10 Agustus 2018

Kegiatan Carnaval Budaya Nusantara 2018 di depan Kantor Pemda Jayawijaya.

KOPI-Jayawijaya, Sekitar 3000 orang hadir dalam kegiatan Carnaval Budaya Nusantara 2018 dengan Tema "Tingkatkan prestasi dengan kreativitas dan inovasi melalui budaya Baliem" dengan Sub Tema "Kerja Kita Prestasi Bangsa" bertempat di depan Kantor Pemda Jayawijaya Jl. Yos Sudarso Distrik Wamena Kab. Jayawijaya, Jumat (10/8).


Kegiatan Carnaval yg dilaksanakan tersebut sebagai rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI dan rangkaian penutupan kegiatan Festival Budaya Lembah Baliem.

Kabag Sumda Polres Jayawijaya Kompol Muhlis yang berada di lokasi acara ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Jumat mengungkapkan melalui Carnaval ini diharapkan dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sehingga dapat memperkokoh budaya Indonesia.

“Perjuangan generasi muda belum selesai,  sebagai generasi penerus bangsa Indonesia agar selalu menanamkan budaya  Kerja sesuai dengan pekerjaannya masing-masing,”katanya.

Menurut dia, tanggung jawab generasi muda bangsa Indonesia saat ini khususnya Papua adalah membawa, membangun dan menjaga keamanan Kab. Jayawijaya dengan lebih baik lagi.

“Berharap melalui Carnaval ini dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sehingga dapat memperkokoh budaya Indonesia,”katanya.(wawan)

Selasa, 07 Agustus 2018

Lagi, Gerombolan KKSB Melakukan Penghadangan Terhadap Aparat Keamanan

KOPI-Puncak Jaya,  Kembali terjadi penghadangan terhadap anggota aparat keamanan dari Polres Puja yang dilakukan oleh gerombolan KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) dari Pilia yang berlangsung pada Selasa (7/8) sekitar pukul 12.00 WIT, di ruas Jalan Poros Mulia – Wamena Kampung Puncak Senyum, Distrik Irimuli, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua.
Penghadangan oleh KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) terhadap anggota Polres Puncak Jaya ini terjadi pada saat aparat keamanan dari kepolisian akan menuju Distrik Tinggi Nambut Kampung Kalome untuk menjemput Anggota Polres yang dari Distrik Ilu yang membawa BBM (Bahan Bakar Minyak) milik Polres Puncak Jaya.
Kronologis kejadian penghadangan terhadap aparat keamanan ini, awal mula sekira pukul 11.00 WIT, anggota polres Puncak Jaya yang dipimpin langsung oleh Kabagops Polres Puja AKP Ferdinan sedang menuju Distrik Tinggi Nambut Kampung Kalome untuk menjemput anggota Polres Puncak Jaya yang membawa BBM milik Polres Puncak Jaya dengan dua kendaraan membawa anggota sebanyak 16 personel.

Pada pukul 12.00 WIT, anggota polres Puncak Jaya tiba-tiba mendapatkan penghadangan sergapan dari arah ketinggian sebelah kanan yang dilakukan oleh KKSB dari Pilia dan berondongan tembakan KKSB langsung mengenai kaca mobil depan, sehingga terjadi kontak tembak.

Kemudian pada pukul 12.15 WIT, aparat keamanan di Pos Puncak Senyum 751/R mendengar kejadian tersebut dan langaung melakukan penyisiran untuk membantu anggota Polres Puncak Jaya yang masih saling kontak tembak karena membela diri dari serangan sergapan gerombolan KKSB.
Setelah kontak tembak mereda, dan setelah dianggap aman, maka anggota Polres Puncak Jaya kembali melanjutkan perjalanan menuju Kampung Kalome.
Namun pada pukul 12.30 WIT, anggota Polres saat menuju kampung Kalome kembali diserang tembakan yang kedua kalinya di atas ketinggian oleh KKSB, tepatnya di kali Semen.
Peluru yang ditembakkan KKSB mengenai kaca mobil depan dan ban mobil bagian sebelah kanan pecah.
Aparat keamanan kembali berupaya membela diri dari serangan KKSB.
Sekitar pukul 13.00 Wit, setelah kontak tembak mereda dan kondisi dianggap aman, maka anggota Polres yang dijemput oleh anggota timsus Polda bersama Waka Polres Puja yakni Kompol Wicak, kembali menuju Polres Puncak Jaya. Sedangkan anggota Polres Puncak Jaya yang membawa BBM milik Polres kembali menuju Distrik Ilu Kabupaten Puncak Jaya.
Atas kejadian penghadangan oleh gerombolan KKSB (kelompok kriminal separatis bersenjata) ini, kendaraan dinas yang dikendarai oleh Kabag Ops. Polres Puncak Jaya mengalami pecah Ban di bagian depan akibat terkena tembakan, kaca mobil bagian depan terkena peluru, dan bagian samping sebelah kanan kendaraan dinas aparat keamanan dari kepolisian itu terkena tembakan serta lubang pada bagian bodi belakang mobil.
Anggota aparat keamanan berhasil selamat dari sergapan maut gerombolan KKSB di wilayah tersebut.(wawan)


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/21519-lagi-gerombolan-kksb-melakukan-penghadangan-terhadap-aparat-keamanan.html

Senin, 06 Agustus 2018

Hasil Teritorial TNI, KKSB Kembalikan Senjata Secara Sukarela.

KOPI-Enarotali. Sebelumnya telah dilaporkan tentang insiden penyerangan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) terhadap Tim Survey Program Papua Terang (06/08-18) dan merampas sejumlah senjata milik TNI yang tergabung dalam Tim tersebut. Laporan sebelumnya bahwa senjata yang dirampas KKSB 3 pucuk senapan laras panjang, namun setelah dicross cek data di lapangan ternyata selain 3 (tiga) pucuk senapan panjang ikut juga dirampas 1 (satu) pucuk laras pendek dan sejumlah munisi serta perlengkapan TNI lainnya.



Bahwa kegiatan teritorial yang dilakukan ole TNI selama ini sangat berdampak positif terhadap rakyat. Rakyat merasa sangat terbantu atas kehadiran TNI yang turun langsung bahu membahu dengan rakyat, membantu mencarikan solusi mengatasi kesulitan rakyat guna meningkatkan kesejahteraan secara umum.

Kesan tersebut diungkapkan oleh Bapak Deki Gobay (Kepala Distrik Wegemuka) dan Bapak Robi Degei (Kepala Distrik Wegebino) pada tanggal 07 Agustus 2018 pukul 02.30 WIT dinihari di Guest Hous Enarotali saat dilaksanakan penyerahan 4 pucuk senjata  (3 laras panjang dan 1 laras pendek) yang sebelumnya dirampas oleh kelompok KKSB. Senjata tersebut diserahkan kepada Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak Dandim 1705/PN dan Bapak Mussa Isir Pejabat Bupati Paniai.

Sebelumnya Bapak Deki Gobay melalui telpon selulernya  melaporkan kepada Danramil bahwa mereka akan datang ke Paniai untuk menyerahkan senjata milik TNI yang dirampas oleh KKSB tadi pagi.

Pada pukul 02.30 WIT Kepala Distrik Deki Gobay dan Robbi Degei serta para kepala kampung dari kedua Distrik tersebut tiba di Guest House Enarotoli Paniai, Prov. Papua dan langsung disambut oleh Dandim dan Bupati. Selanjutnya mereka menyerahkan 4 pucuk senjata beserta munisi dan perlengkapan lainnya diantaranya 1 buah helem anti peluru kepada Dandim Letkol Jimmy Sitinjak disaksikan oleh pejabat Bupati Musa Isir.



Dalam kesempatan tersebut Deki Gobay menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi tadi pagi, kami sebagai pemerintah daerah menginginkan program seperti itu ( Program Pembangunan Listrik) untuk masuk ke distrik kami. Sebenarnya permasalahan yang terjadi merupakan Miss komunikasi antara aparat kemanan dan kami sebagai pemerintah daerah. Karena itu kami mengucapkan permohonan maaf karena yang melakukan kegiatan seperti itu, mereka merupakan anak-anak kita yang perlu di lakukan pembinaan. Mereka hanya tertipu oleh orang-orang yang berseberangan faham. Ujar Deki. KKSB bersedia menyerahkan kembali senjata TNI yang telah dirampas adalah karena desakan seluruh masyarakat,  karena sebenarnya rakyat sangat menginginkan kemajuan di daerahnya, Deki menambahkan.

Dalam acara tersebut penyampaian dari Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak yang intinya bahwa kami sebagai aparat kemanan sangat berterima kasih kepada para kepala distrik dan Kepala kampung yang sudah membantu kembalinya senjata yang di rampas dari anggota kami. Ini adalah wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat yang selama ini telah terjalin dengan baik. Kami akan terus berusaha membantu agar program yang sudah di buat oleh pemerintah pusat bisa masuk menuju Distrik-Distri serta kampung kampung yang ada di pelosok kab. Paniai demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kab. Paniai.

Sementara itu Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi melalu telpon selular saat diminta tanggapan dan langkah-langkah Kodam atas insiden ini menyampaikan bahwa kami berharap dan menghimbau kepada seluruh Saudara-saudara kami yang masih di hutan agar segera kembali ke Pangkuan NKRI, mari kita bahu membahu membangun Papua ini demi kesejahteraan bersama. Kasihan generasi-generasi penerus kita kalau mereka tumbuh dan berkembang di dalam suasana konflik. Mari kita akhiri konflik. Ingat mengangkat senjata secara Illegal adalah perbuatan melanggar hukum dan tidak dibenarkan oleh hukum manapun di dunia.(ranger96) 


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/21517-hasil-teritorial-tni-kksb-kembalikan-senjata-secara-sukarela.html

Tim Survey Program Papua Terang Diserang KKSB,5 Personel TNI Terluka.


KOPI-Paniai, Tim survey "Papua Terang"  yang terdiri dari 17 orang Tim Survey (3 orang tenaga ahli PLN, 3 orang tenaga Suka rela, 11 Mahasiswa: 4 orang Mahasiswa UI dari Jakarta dan 7 orang Mahasiswa Uncen adalah Putra-Putra terbaik asli Papua) dipimpin oleh  Sugiri (koordinator sekaligus pendamping) serta 16 orang pasukan pengamanan dari TNI berangkat dari Bandara Paniai menuju Distrik Wagemuga Kabupaten  Paniai dengan menggunakan dua unit Speed Boat. 



Pukul 08.19 WIT tim survey tiba dan disambut baik oleh masyarakat Distrik Wegemuka menuju arah Kampung  Kinou, dengan melewati 7 Kampung yaitu Kampung,  Muyadebe, Kampung, Kegomakida, Kampung,  Uwamani, Kampung Bokoa, Kampung Ugitadi, Kampung  Dapaiba dan Kampung  Kinou. 


Kegiatan mereka melaksanakan pengambilan gambar  dan melaksanakan pencatatan data elektronik. Selama melewati tujuh kampung tersebut mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Namun pada saat Tim.tiba di Kampung  Kinou dihentikan oleh tiga orang masyarakat Kinou dan meminta tim untuk kembali karena tidak membawa surat ijin dari Pemda. 

Selanjutnya Serma Alpius Gobay berusaha untuk bernegoisasi dengan ketiga masyarakat tersebut, tetapi ketiga orang masyarakat tersebut tetap bersikukuh agar tim survey kembali. 

Untuk menghidari benturan dengan masyarakat, Tim kembali menuju ke pelabuhan Kampung  Muyadebe Distrik Wegemuka, tetapi pada saat tiba di Kampung  Bokoa, tim dikejar oleh sekitar 50 orang KKSB dan masyarakat dengan membawa sekitar 10 pucuk senjata laras panjang campuran, panah, parang dan kampak.  


Tidak beberapa lama kemudian dari kiri, kanan dan belakang rumah penduduk Kampung  Bokoa keluar sekitar 30 orang KKSB dan dan puluhan masyarakat lainnya yang juga membawa sekitar 20 pucuk senjata laras panjang berbagai tipe,  panah, kampak dan parang untuk mengepung tim survey. 

Mereka mengeluarkan tembakan secara membabi buta dan berusaha merampas senjata milik TNI. Anggota TNI dibawah pimpinan Serma Alfius Gobay berusaha melakukan perlawanan untuk mempertahankan senjatanya, namun karena jumlah yang tidak berimbang akhirnya KKSB berhasil merampas tiga pucuk senjata senapan panjang.

Sementara itu ratusan warga masyarakat yang mendukung dan melindungi tim survey berdatangan dan mengusir kelompok KKSB. Untuk menghindari jatuh korban masyarakat sipil, Serma Alifius Gobay memerintahkan kepada seluruh anggota agar tidak ada yang mengeluarkan tembakan.

Akibat kejadian tersebut beberapa orang anggota TNI mengalami luka-luka antara lain Serma Alfius Gobay selaku Dantim pengamanan (putra asli Papua) mengalami luka Bibir pecah kena pukulan benda tumpul, Sertu Yauji luka memar di bagian punggung sebelah kiri kena pukulan balok, Sertu Hardi luka lebam di muka,  Kopda Karyadi luka sobek di atas pelipis dan kaki kanan kena kampak,  Prada Irfannudin luka sobek kepala belakang. Sedangkan tim  survey lainnya dalam keadaan aman dan saat ini seluruh korban telah dievakuasi ke Paniai,  selanjutnya korban Kopda Karyadi dan Prada Irfandi mendapat perawatan medis di RSUD Kabupaten Paniai. 

Dijelaskan lulusan Akmil 1996 ini, tim survey  bekerja dalam rangka mendukung program pemerintah Papua Terang, sehingga diharapkan seluruh masyarakat Papua sampai ke pedalaman menikmati penerangan listrik. Sangat disayangkan karena adanya sekelompok orang selalu menghambat proses pembangunan di tanah Papua melakukan tindakan kekerasan dan tidak ber-perikemanusiaan.

"Mereka ini mempersenjatai diri secara Illegal dan selalu membuat kekacauan di tanah Papua, dengan dalih perjuangan kemerdekaan Papua pisah dari NKRI. Padahal merekalah yang telah merampas kemerdekaan Masyarakat Papua. Mereka menciptakan teror, melakukan pembantaian baik terhadap masyarakat sipil maupun terhadap aparat keamanan," tembahnya.

Kolonel Aidi menegaskan, bayangkan sekelompok mahasiswa (sebagian dari mereka adalah putra-putra terbaik asli Papua) beserta tenaga ahli dari PLN melaksanakan survey untuk mewujudkan program Pemerintah,  Papua terang. Dengan harapan agar seluruh wilayah Papua hingga ke pelosok menikmati penerangan listrik untuk kesejahteraan rakyat.

Dijelaskan Aidi, sebaliknya KKSB menyerang tim survey  dan melakukan tindakan kekerasan, melukai aparat keamanan, merampas senjata dan yang paling penting mereka menghambat proses pembangunan di Papua.

“Nanti bila aparat keamanan melaksanakan penindakan hukum mereka lantas berteriak-teriak minta perlindungan  kepada LSM-LSM, Komnas HAM bahkan Pendeta-pendeta yang mendukung tindakan kekejaman mereka”, Aidi menambahkan.(wawan)



http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/21515-tim-survey-program-papua-terang-diserang-kksb5-personel-tni-terluka.html

Minggu, 05 Agustus 2018

Aksi Demo Damai Solidaritas Anti Miras Dan Narkoba Kota Jayapura


KOPI-Jayapura, Sekitar 30 orang yang mengatasnamakan Solidaritas Anti Miras dan Narkoba Wilayah Kota Jayapura dipimpin oleh Anias Lengka (Penanggung Jawab) menggelar aksi demo damai di Putaran Taksi perumnas 3 Waena Jln. Kamp. Wolker Kelurahan Yabansay Distrik Heram dalam rangka menyikapi maraknya peredaran miras di Papua khususnya Kab. Yalimo yang menjadi ancaman bagi seluruh masyarakat di Papua serta Kabupaten yang ada di wilayah Pegunungan Tengah (Lapago), Senin(6/8).

Maraknya berbagai macam kasus kekerasan yang terjadi di Papua seringkali adalah akibat dari konsumsi minuman keras, contoh kasusnya yakni berupa kecelakaan, KDRT, Pembunuhan dan pemerkosaan.

Koordinator aksi Anias Lengka mengatakan bahwa Solidaritas Anti Miras dan Narkoba bersama mahasiswa Kabupaten Yalimo meminta kepada DPR segera tegakkan Perdasus Nomor 15 tahun 2013 tentang produksi peredaraan penjualan minuman beralkohol di Provinsi Papua.


“Segera usut tuntas pelaku penyelundupan miras ilegal melalui jalur hukum yang berlaku kemudian menghimbau kepada seluruh rakyat Papua ,Generasi Muda Papua Stop Miras, Stop Narkoba, stop iklan miras di media sosial, Path, Instagram dan WhatsApp serta Twitter,”kata Anias Lengka. 

Pada kesempatan yang sama orasi oleh Zeth Wenda (koorlap Expo) menegaskan, ”Ancaman miras di Papua sangatlah berbahaya karena dapat membunuh orang Asli Papua, Kami sedang musnah oleh miras, karena nilai kematian yang ada di Kota Jayapura mencapai 80 % gara-gara miras”

“Kita anak-anak Papua harus bangkit bersama-sama saling mengingatkan, mendorong dan mendukung guna menghilangkan miras, sudah saatnya membangun tanah Papua dengan berbuat yang positif dan mari kita tegakan kebenaran di tanah ini,”katanya.

Pukul 11.38 WIT Massa Solidaritas Anti Miras dan Narkoba Wilayah Kota Jayapura mengakhiri aksinya selanjutnya bergerak menuju ke arah Jayapura dalam keadaan aman dan tertib,selama aksi berlangsung mendapatkan pengamanan dari aparat kepolisian setempat.(wawan)


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/21512-aksi-demo-damai-solidaritas-anti-miras-dan-narkoba-kota-jayapura.html

Yahamak : Pelaku Tragedi Nduga Adalah Teroris Papua

KOPI,Timika - Wakil Direktur Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak) Arnold Ronsumbre menyebut tragedi yang menewaskan banyak ko...