Selasa, 23 September 2014

BAHAN RENUNGAN BUAT SI CAMAT ( CALON MATI )


KOPI, Bogor - Yang akan ikut mayat adalah tiga hal yaitu,
1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya

Ada dua yang kembali dan satu akan tinggal bersamanya iaitu,
1. Keluarga dan hartanya akan kembali
2. Sementara amalnya akan tinggal bersamanya.

Maka ketika roh meninggalkan jasad…
Terdengarlah suara dari langit memekik, “wahai fulan anak si fulan,

- Apakah kau yang telah meninggalkan dunia, atau Dunia yang meninggalkanmu.
– Apakah kau yang telah mengumpul harta kekayaan, atau kekayaan yang telah mengumpul mu.
– Apakah kau yang telah menumpuk dunia, atau dunia yang telah menumpuk mu
– Apakah kau yang telah mengubur dunia, atau dunia yang telah mengubur mu.”

Ketika mayat tergeletak akan dimandikan terdengar dari langit suara memekik, “wahai fulan anak si fulan…

- Mana badan mu yang dulunya kuat, mengapa kini terkulai lemah.
– Mana lisan mu yang dahulunya fasih, mengapa kini bungkam tak bersuara.
– Mana telinga mu yang dahulunya mendengar, mengapa kini tuli dari seribu bahasa.
– Mana sahabat-sahabat mu yang dahulunya setia, mengapa kini Raib tak bersuara.”

Ketika mayat siap di kafan… suara dari langit terdengar memekik, “wahai fulan anak si fulan…

- Berbahagialah apabila kau bersahabat dengan ridho
– Celakalah apabila kau bersahabat dengan murka ALLAH
– Kini kau tengah berada dalam sebuah perjalanan nun jauh tanpa bekal
– Kau telah keluar dari rumah mu dan tidak akan kembali selamanya
– Kini kau tengah safar pada sebuah tujuan yang penuh pertanyaan.”

Ketika mayat di usung… terdengar dari langit “wahai fulan anak si fulan…

- Berbahagialah apabila amal mu adalah kebajikan
– Berbahagialah apabila mati mu di awali taubat
– Berbahagialah apabila hidup mu penuh dengan taat.”

Ketika mayat siap di sembahyangkan.. Terdengar dari langit suara memekik, “wahai fulan anak si fulan…

- Setiap pekerjaan yang kau lakukan kelak kau lihat hasilnya di akhirat.
– Apabila baik maka kau akan melihatnya baik.
– Apabila buruk, kau akan melihatnya buruk.”

Ketika mayat di baringkan di liang lahat, terdengar suara memekik dari langit… “wahai fulan anak si fulan…
Apa yang telah kau siapkan dari rumah mu yang luas di dunia untuk kehidupan yang penuh gelap gulita disini.

Wahai fulan anak si fulan…

- Dahulu kau tertawa kini dalam perut ku kau menangis.
– Dahulu kau bergembira, kini dalam perut ku kau berduka.
– Dahulu kau bertutur kata, kini dalam perut ku kau bungkam seribu bahasa.”
Ketika manusia meninggalkan sendirian… ALLAH berkata kepadanya… “wahai Hamba-Ku…

- Kini kau tinggal seorang diri.
– Tiada teman dan tiada kerabat.
– Di sebuah tempat kecil, sempit dan gelap.
– Mereka pergi meninggalkan mu seorang diri.
– Padahal, karena mereka kau pernah langgar perintah-Ku.

Hari ini…
Akan Ku tunjukkan kepada mu

- Kasih sayang Ku
– Yang akan takjub seisi alam.
– Aku akan menyanyangi mu lebih dari kasih sayang seorang ibu pada anaknya.”

Kepada jiwa-jiwa yang tenang ALLAH berfirman;
“Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Rabb mu. Dengan hati yang puas lagi di ridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah Hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam Jannah-KU.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut) dan dalam sebuah haditsnya yang lain. Beliau bersabda;
“Wakafa bi al mauti wa’idha.”
artinya; “Cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagi mu !”

http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/rohani/14588-renungan-bagi-si-camat-calon-mati.html
https://www.youtube.com/watch?v=K-gIsgUXx8g&feature=youtu.be

Minggu, 21 September 2014

PESONA MUSEUM FATAHILLAH



KOPI, Jakarta - Seorang petugas Museum Fatahillah sedang sibuk mengatur ketertiban antrian ratusan pengunjung yang sangat antusias terhadap gedung peninggalan pada masa penjajahan Belanda, Minggu (21/9).

“Keberadaan Museum Sejarah Jakarta yang berada dijalan Taman Fatahillah Nomor 1 Jakarta Barat mempunyai Luas areal seluruhnya 13.588 m2, dan bangunan yang berada diatasnya tersebut, dilindungi oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Keputusan Mendikbud No.28/M/1988 dan keputusan Gubernur DKI Jakarta No.475 tahun 1993),”ujar Sdr Budi (32th) salah seorang Staf Humas Museum Fatahillah.

Ada hal yang menarik dalam aturan memasuki gedung Museum dikaitkan  dengan upaya dari Pengelola Museum, yakni dalam rangka proses konservasi dan pelestarian cagar budaya Museum Jakarta bahwasannya sejak bulan Maret 2014 bagi pengunjung Museum diwajibkan mengenakan alas kaki yang sudah tersedia, sedangkan alas kaki pengunjung dimasukkan ke dalam tas yang telah disediakan oleh pengelola Museum.

Tak kalah menariknya dengan bangunan bersejarah peninggalan penjajah Belanda tersebut , diseputar halaman depan Museum Fatahillah terdapat berbagai macam hiburan yang bisa dijadikan pilihan alternatif sebagai pemuas batin bagi pengunjung, diantaranya yaitu disewakannya berbagai macam model sepeda onthel, foto dengan seniman pantomim, pertunjukan kuda lumping dan banyaknya pedagang makanan maupun minuman yang bertebaran menawarkan dagangannya.

Banyaknya animo pengunjung yang datang dari berbagai daerah seputar Jabodetabek pada hari Minggu ini selain bertepatan dengan hari libur akhir pekan adalah juga adanya informasi terus menerus dari Dinas Pariwisata Jakarta yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan Wisata Museum Fatahillah kepada masyarakat serta mengajak masyarakat untuk turut andil dalam usaha pelestarian cagar budaya tersebut ( wawan )

Kamis, 18 September 2014

Kuliner Subuh Sudah Menjadi Trend Warga Jakarta




 
Lebih kurang 40 orang pedagang yang terdiri dari penjual makanan dan minuman melakukan aktifitas berjualan  dari Subuh pukul 04.30 hingga 06.30 di kawasan Kuliner Saharjo -Tebet Jakarta Selatan..      Banyak sekali jenis makanan dan minuman  yang dijajakan di tempat tersebut mulai dari makanan berat seperti nasi padang, nasi uduk, ketupat sayur ,sate ayam, soto dan lainnya.  Untuk jajanan pasar pun tidak kalah menariknya ada gorengan, ketan ,getuk, sampe kue modern. Lokasi kuliner Saharjo-tebet ini bila ditempuh dari Stasiun Kereta Tebet kondisi normal memakan waktu 3 menit apabila macet bisa sampe 20 menit. “Keberadaan Pedagang  Kuliner ini mulai ada dari tahun 1996” ujar Harun (42 th) salah seorang pengurus staf  RT 01/RW 12, Tebet Dalam, Jakarta Selatan.
Waktu yang diijinkan untuk berdagang dari Kelurahan Tebet memang sangat singkat sekitar 2 jam saja karena jalanan yang digunakan untuk berdagang sepanjang lebih kurang 300 meter memang termasuk jalan umum dimana saat jam sibuk kerja situasinya sangat padat dengan lalu lalang kendaraan bermotor.
“kami setiap hari dikutip dari aparat pengurus RT sebesar Rp 15.000,-“ ujar Yanto (25th) salah seorang pedagang yang berjualan bubur ayam. Sewa lapak atau tempat berdagang memang bervariasi dari Rp 15.000,- s/d Rp 25.000,- tergantung dari besar dan kecilnya tempat berdagang.
Pendapatan yang diperoleh dari hasil kutipan para pedagang di kawasan ini sepenuhnya dikelola oleh staf Pengurus RT ,terbukti dengan tidak ada  pungutan dana bagi warga asli. “Dana yang terkumpul digunakan untuk pembangunan kampung, sanitasi dan Kegiatan Sosial” tukas Syarif (37th) staf pengurus RT lainnya.


Yahamak : Pelaku Tragedi Nduga Adalah Teroris Papua

KOPI,Timika - Wakil Direktur Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak) Arnold Ronsumbre menyebut tragedi yang menewaskan banyak ko...