Senin, 30 April 2018

Terbongkarnya Skandal Sex Pimpinan Aliansi Mahasiswa Papua

KOPI-Jakarta, Dunia aktivis Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) ternyata memiliki sisi hitam. Siapa sangka jika pimpinan kelompok mahasiswa yang katanya sebagai pejuang HAM dan kemerdekaan bagi tanah Papua (Papua Barat) ternyata dalam hidup kesehariannya, nafsu akan kekuasaan  juga dikuasai oleh nafsu seks yang aneh  dan sadis. Sungguh Naif sekali dia yang mengaku sebagai pejuang HAM dan kemerdekaan bangsa Papua tetapi ternyata dia juga sebagai perampas HAM bagi wanita-wanita Papua yang ikut berjuang bersamanya dan menduduki jabatan penting di organisasi .

Tidak ada ikatan pernikahan tapi pria ini (FN/Frans Nawipa ketua AMP-Jakarta) tega mencabuli perempuan yang notabenenya adalah anggota-anggota gerakan mahasiswa AMP sendiri. Bagaikan seorang raja yang bisa seenaknya meminta pelayan-pelayannya, FN memaksa perempuan perempuan disekitarnya tersebut untuk melayani nafsu bejatnya dengan waktu yang berbeda-beda. 

Kekerasan, ancaman dan penganiayaan tentu dialami oleh ketiga korbannya. Rasa malu, marah, dan trouma pastilah dialami oleh para korban. Lantaran nama-nama  para korban terekspose jelas dalam medsos (fb) kelompok tersebut.  Bahkan salah satu korban (OB) merasa perlu menjalani terapi akibat peristiwa yang ia alami. Dan sampai saat inipun, para korban mengaku masih mendapat ancaman dari pelaku apabila menceritakan kejadian sesugguhnya kepada siapapun.  Namun sayangnya dengan alasan solidaritas perjuangan  organisasi dan hubungan personal, para korban justru enggan melaporkan kejadian pemerkosaan yang dialami ke pihak berwajib (Polisi) agar dapat ditun taskan secara hukum. Belakangan ketiga korban tersebut justru tetap aktif di AMP dan kini menyuarakan pembelaan HAM terhadap kaum perempuan, khususnya perempuan Papua. 

Lalu apa yang terjadi dengan  FN …???  kini dia tidak diketahui keberadaannya. Namun pada tanggal 31 Maret 2018, Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua (KP-AMP) telah bersidang untuk mengklarifikasi para korban dan berujung mengeluarkan surat pemecatan terhadap FN, yang ditandatangani langsung oleh Ketua AMP, Jhon Gobai.

Pemecatan dilakukan karena FN dinilai telah melakukan tindakan kekerasan seksual yang cukup parah. Sebelumnya juga AMP telah memberikan peringatan dan somasi keras kepada FN pada saat Forum Nasional AMP beberapa bulan lalu. Atas beberapa kekerasan verbal seks yang telah dilakukannya.   Bahkan dalam beberapa waktu kedepan FN juga tidak diizinkan untuk mendatangi Sekretariat Bersama (Sekber) AMP. 

Suatu bukti kebobrokan moral dari orang yang mengaku sebagai pejuang HAM namun dirinya sendiri telah melanggar HAM seorang wanita yang patut dihormati dan dijunjung tinggi.(wawan).

Selasa, 24 April 2018

Ratusan Kepala Kampung SeKabupaten Jayawijaya Menuntut Sisa Dana Prospek

KOPI-Wamena, Plt. Bupati Kab. Jayawijaya Doren Wakerkwa, SH menerima lebih kurang 100 Orang Kepala Kampung se Kab. Jayawijaya dalam sebuah aksi demo damai yang di koordinatori oleh Herman Kosay Kepala kampung Musafak Kab. Jayawijaya dan Doren Wakerkwa, SH dalam rangka menuntut sisa dana Prospek Tahun 2016 dan dana prospek Tahun 2017, Selasa (24/4).


Aksi demo damai tersebut terkait dengan adanya kekurangan pencairan dana Prospek yang telah berlangsung pada saat kurun waktu 2 tahun yang lalu, dimana keterlambatan pembayaran tersebut sampai saat ini belum ada jawaban yang memuaskan dari pihak Pemerintah.

Kepala Kampung Musafak Kabupaten Jayawijaya Herman Kosay yang berada di lokasi ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Selasa mengungkapkan bahwa dana alokasi kampung yang diterima berkurang tidak sesuai dengan penerimaan tahun lalu, padahal data yang ada diambil terakhir oleh statistik di lapangan pada Tahun 2010, pertanyaanya data itu diperoleh dari mana.

“Hingga kini pembangunan di daerah (Kampung) di hitung menurut angka yang sudah dilaporkan oleh statistik berdasarkan pengecekan langsung dilapangan sehingga dengan dasar itu Menteri Keuangan mengeluarkan Dana Alokasi Kampung (DAK) sesuai perhitungan itu,”katanya.

Menurut dia, SK pembagian Dana Alokasi Kampung (DAK) yang diterima sebelumnya adalah berlambang Garuda bukan berlambang Pemda Kab. Jayawijaya yang besar/kecilnya penerimaan Dana Alokasi Kampung (DAK) tersebut akan disesuaikan dengan SK yang dikeluarkan  oleh Menteri Keuangan RI.

“Untuk pembayaran Dana Alokasi Kampung (DAK) sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan RI, sesuai dengan data yang diberikan oleh statistik yang di kirim ke pusat serta dijadikan dasar untuk menjadi besar/kecilnya setiap kampung,”katanya.

Herman Kosay mengatakan,”Kami akan turut memonitor pengajuan Dana Alokasi Kampung (DAK) agar tetap tidak turun/naik, dan akan menyampaikannya kepada bapak Gubernur agar mengajukan bantuan Dana desa tetap seperti Tahun lalu. (wawan).


Aksi Damai Solidaritas Murid Untuk Guru Korban Pemerkosaan KKSB

KOPI-Jayapura,  Sekitar 20 orang yang tergabung dalam Solidaritas murid untuk guru dimotori oleh Stenly Salamahu Sayuri penanggungjawab aksi dan Dominggus Erari koordinator lapangan  telah melakukan aksi demo di halaman Kantor DPRD Provinsi Papua dalam rangka  menyoroti kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh KKSB terhadap seorang guru di Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Selasa (24/4).
Massa membawa spanduk yang bertuliskan Solidaritas Murid Untuk Guru,“Tindak Tegas Pelaku Pemerkosaan dan Berikan Jaminan Keselamatan Tenaga Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Papua”.

Anggota Komisi I DPR Papua John Gobai yang berada di lokasi saat dikonfirmasi dari Angkasa, Selasa mengatakan bahwa tuntutan dari para pendemo diantaranya yakni tindak tegas kasus pemerkosaan yang terjadi di Kampung Aroanop, meminta jaminan keselamatan untuk guru dan meminta kepada Kapolda serta Pangdam agar segera menuntaskan masalah yang terjadi di Kab. Mimika
.
“Mereka meminta pertanggungjawaban agar masalah ini dapat diselesaikan dan menindaklanjuti dengan tegas permasalahan yang terjadi di Kabupaten Mimika agar guru-guru yang berada di seluruh wilayah Papua dapat mengajar dengan aman dan damai,”katanya.

Menurut dia, guru yang ada di Papua ini belum merasa tenang karena guru yang mengajar di daerah pedalaman masih takut terkait kasus pemerkosaan yang terjadi di Kampung Aroanop beberapa waktu yang lalu belum bisa di selesaikan secara tuntas oleh Pemerintah.

“Dikarenakan guru tidak diperlakukan sewajarnya seperti yang terjadi di Kampung Aroanop, maka kita semua harus peduli terhadap kasus pemerkosaan yang terjadi di Kampung Aroanop agar pelaku dapat dihukum secara setimpal atas perbuatan pemerkosaan terhadap guru yang ada di kampung Aroanop,”katanya.

John Gobai mengatakan Pemerintah Daerah mengutuk perbuatan yang di lakukan oleh kelompok KKSB, maka aspirasi ini akan diteruskan kepada komisi lima bidang kesehatan dan pendidikan agar segera menindaklanjuti kasus ini.

“Lalu meminta pihak Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRD) untuk melakukan monitoring dan memfasilitasi penyelesaian masalah hingga tuntas serta memberikan jaminan keselamatan bagi tenaga pendidik dan kesehatan yang mengabdi di pelosok pedalaman Papua,”katanya. (wawan)

http://www.pewarta-indonesia.com/berita/daerah/21225-aksi-damai-solidaritas-murid-untuk-guru-korban-pemerkosaan-kksb.html

Selasa, 17 April 2018

SOSIALISASI REHABILITASI DAN PASCA REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN 2018


KOPI-Abepura  - Kabid Rehabilitasi BNN Provinsi Papua Sefnaf Belayan, S.Sos membuka acara Sosialisasi Rehabilitasi dan Pascarehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua Tahun Anggaran 2018 di Aula Balai Diklat Sosial Jl. Raya Tanah Hitam Kelurahan Awiyo Distrik Abepura diikuti sekitar 30 orang peserta, Selasa (17/4).



Kegiatan Sosialisasi Rehabilitasi dan Pascarehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua tersebut merupakan  wujud dari rasa keprihatinan dimana banyak terjadi kasus penyalahgunaan Narkotika dikalangan masyarakat Papua khususnya yang menimpa anak-anak.

Pjs Danramil 1701-03/Abepura Kapten Inf Anton Sudrajat yang berada di Abepura ketika dikonfirmasi dari Kota Jayapura, Selasa mengungkapkan situasi dan kondisi penyalagunaan serta peredaran gelap narkoba di Indonesia khususnya di Provinsi Papua saat ini semakin memperihatinkan dimana tidak satu Kabupaten atau Kota yang terbebas dari masalah narkoba dan setiap tahun angka pengguna maupun peredaran narkoba semakin meningkat.

“Narkotika yang ditemukan di wilayah Papua diantaranya yakni berupa lahan ganja ditemukan di Kampung Sabron Kabupaten Jayapura, terbukti narkotika semakin meraja lela dari kabupaten serta merambat ke kota untuk wilayah papua,”katanya.

Menurut dia, banyaknya anak-anak remaja yang mengkonsumsi narkotika jenis ganja tersebut sudah sangat mengkhawatirkan  oleh karena itu BNN selalu melakukan kerjasama dengan instansi terkait di Wilayah Papua.

Kapten Inf Anton Sudrajat mengatakan BNN Papua tidak mempunyai  tempat untuk melakukan rehabilitasi kepada para pencandu narkoba dan untuk itu BNN akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi Papua untuk melakukan rawat jalan kepada para pecandu narkotika.

“Lebih lanjut disampaikan bahwa mari kita selamatkan generasi emas papua dari narkoba dan bagaimana kita harus mencegah masuknya narkotika dengan cara menutup akses jalur narkoba dibagian laut, udara dan darat bekerjasama dengan instansi terkait di Wilayah Papua, serta mencegah dengan cara  menegur langsung kepada anak dan saudara kita untuk tidak memakai narkoba, oleh karena itu kita harus mencegah narkoba dengan cara melakukan rehabilitasi terhadap pengguna atau korban narkotika,”katanya. ( wawan )


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/daerah/21194-sosialisasi-rehabilitasi-dan-pasca-rehabilitasi-bnn-provinsi-papua-tahun-2018.html

Bencana AlamTanah Longsor Menerjang Kampung Gewerpe Distrik Fakfak Tengah.


KOPI-Fakfak, Bencana alam tanah longsor menerjang Kampung Gewerpe Distrik Fakfak Tengah Kabupaten Fakfak Provinsi Papua barat tepatnya di Jl. GP Martondang yang menghubungkan Fakfak Kota dengan Distrik Fakfak Tengah sebagai akibat dari curah hujan yang cukup deras, Selasa (17/4)


Jl. GP Martondang adalah suatu daerah yang memang rawan akan terjadi longsor apabila turun hujan yang sangat deras dalam kurun waktu yang lama, di karenakan kemiringan  tebingnya  mencapai ± 80 derajat.

Anggota Kodim 1706/Fakfak  Sersan Kepala Wahyu yang mengaku berada di Kampung Gewerpe Distrik Fakfak Tengah ketika dikonfirmasi dari Kota Jayapura, Selasa mengatakan bahwa  akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan tanah longsor dari tebing, sehingga batu- batuan dan tanah bercampur menutup jalan raya menuju ke Fakfak Tengah, bahkan lumpur sempat  memasuki  rumah warga  saudara Sharil Materbongs dan batu-batu terlempar di atas atap rumah sedangkan untuk aktivitas jalan sempat tertutup.

“Saat hujan mulai reda di lanjutkan evakuasi oleh masyarakat setempat , Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemda Fakfak serta beberapa anggota Kodim 1706/Fakfak dengan dilakukan penyemprotan timbunan batu dan tanah menggunakan  mobil tangki air Pemda,”katanya.

Menurut dia selain banyak material tanah dan batu yang longsor juga terdapat kayu-kayu yang menghalangi jalan sehingga perlu segera dilaksanakn pengangkutan material tersebut dengan menggunakan truk Dinas Kebersihan Pemda Kabupaten Fakfak.

“Pasca bencana tanah longsor tersebut dilakukan pengecekan dan hasilnya  tidak ditemukan adanya korban personil dan material di karenakan situasi jalan yang sepi saat kejadian tersebut,”katanya. (wawan)


http://www.pewarta-indonesia.com/berita/daerah/21193-bencana-alamtanah-longsor-menerjang-kampung-gewerpe-distrik-fakfak-tengah.html



Rabu, 04 April 2018

Pembongkaran Panggung Panitia Persiapan Deklarasi Kemerdekaan Negara Republik West Papua

KOPI-Abepura, Kapolres Jayapura Kota AKBP. Gustav R.Urbinas memimpin pelaksanakan pembongkaran panggung Panitia Persiapan Deklarasi Kemerdekaan Negara Republik West Papua dan dilanjutkan pemeriksaan asrama Rusunawa Uncen di kali Kampwolker Perumnas III Kel. Yabansai Distrik Heram diikuti oleh sekitar 250 Personel  gabungan TNI/Polri, Rabu (4/4)



Pasi Ops Kodim 1701/Jayapura Kapten Inf Nurhidayat yang berada di Abepura ketika dikonfirmasi dari Kota Jayapura, Rabu mengungkapkan bahwa pada saat tiba di lokasi untuk melaksanakan pembongkaran panggung ternyata masyarakat lebih memilih membongkar sendiri. 

“Kemudian anggota TNI/Polri  melanjutkan kegiatan dengan berjalan kaki menuju asrama Rusunawa untuk melakukan pemeriksaan asrama rusunawa mulai Unit I s.d Unit VI, namun banyak pintu kamar terkunci karena ditinggal pemiliknya,”katanya.

Menurut dia pada saat dilaksanakan pemeriksaan tidak ada gangguan dan hambatan dari beberapa penghuni yang tinggal saat itu dan barang bukti yang didapat dari hasil pemeriksaan diantaranya yakni bendera KNPB yang masih berkibar dikantor KNPB Rusunawa Unit VI, Umbul-umbul dan laptop.

“Lalu sepatu PDL serta sekitar 15 unit Motor tanpa surat, kemudian barang bukti dan beberapa orang penghuni kamar dibawa ke Polresta Jayapura untuk dimintai keterangan terkait kepemilikan barang bukti tersebut,”katanya.(wawan) 

http://www.pewarta-indonesia.com/berita/daerah/21151-pembongkaran-panggung-panitia-persiapan-deklarasi-kemerdekaan-negara-republik-west-papua-dan-pemerik.html

Aparat Keamanan Melaksanakan Apel Gabungan Terkait Temuan Selebaran Deklarasi Kemerdekaan.

KOPI - Jayapura, Sekitar 250 personel TNI/Polri melaksanakan apel gabungan dalam rangka pembubaran panitia persiapan deklarasi kemerdekaan negara republik West Papua di lapangan Mako Brimob Polda Papua Jl. Kotaraja-Abepura Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura dipimpin oleh Kapolres Kota Jayapura AKBP. Gustav R.Urbinas, Rabu (4/4)

Kegiatan apel gabungan TNI/Polri ini terkait dengan sebelumnya  telah ditemukan adanya selebaran-selebaran yang berisi ajakan kepada seluruh masyarakat Papua untuk hadir pada acara deklarasi kemerdekaan negara republik West Papua yang akan dilaksanakan di lapangan Kali Kamwolker Perumnas III Waena oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Negara Republik West Papua (PPK-NRWP).

Pasi Ops Kodim 1701/Jayapura Kapten Inf Nurhidayat yang berada di Abepura ketika dikonfirmasi dari Kota Jayapura, Rabu mengungkapkan bahwa penyebaran selebaran yang berisi ajakan untuk menghadiri deklarasi kemerdekaan negara republik West Papua diantaranya ditandatangani oleh Jimmy Boroway, Wene Bahabol dan Oteka Lamuly jelas sudah tindakan perbuatan kategori makar.

“Aparat keamanan sangat menyayangkan dengan adanya temuan selebaran tersebut karena apabila dibiarkan dampaknya akan sangat mengganggu situasi keamanan sehingga menimbulkan keresahan masyarakat apalagi sebentar lagi dilaksanakan pilkada serentak pada bulan Juni,”katanya.

Menurut dia kegiatan deklarasi kemerdekaan negara republik West hari ini akan  dibubarkan karena sudah jelas melanggar hukum dimulai dari pembongkaran fasilitas panggung persiapan deklarasi kemerdekaan West Papua di lapangan Kamwolker Perumnas 3 Waena.

“Target yang kedua setelah konsolidasi akan masuk ke asrama rusunawa dan menggeledah asrama tersebut karena diduga sebagai tempat penampungan hasil curanmor yang sasarannya unit 3 dan unit 4, dengan kegiatan tersebut sekaligus untuk mengetahui bahwa asrama rusunawa Unit 6 adalah tempat sekertariat KNPB,”katanya.

Kapten Inf Nurhidayat mengatakan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan personel TNI/Polri tidak boleh arogan harus simpatik dan humanis, senjata harus menggunakan peluru karet atau hampa dan anggota harus mengikuti perintah dari masing-masing perwira pengendali.

“Kemudian kegiatan pembubaran deklarasi kemerdekaan West Papua ini harus diekspose dan diliput oleh para jurnalis cetak maupun eletronik dan diviralkan di media social untuk menghindari pemutar balikan fakta kejadian,”katanya.(wawan)

http://www.pewarta-indonesia.com/berita/daerah/21150-aparat-keamanan-melaksanakan-apel-gabungan-terkait-temuan-selebaran-deklarasi-kemerdekaan.html

Yahamak : Pelaku Tragedi Nduga Adalah Teroris Papua

KOPI,Timika - Wakil Direktur Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak) Arnold Ronsumbre menyebut tragedi yang menewaskan banyak ko...