Minggu, 02 November 2014

WASPADA VIRUS EBOLA

.

Mengenal Virus Ebola yang Mematikan dan Jadi Epidemi Dunia!!

Pertama-tama tolong share artikel ini ke teman-teman kamu, karena mereka juga perlu mengetahui informasi mengenai virus Ebola yang mematikan ini.

Epidemi virus Ebola menyebarkan berbagai kecemasan dan ketakutan warga dunia. Ancaman virus Ebola disebut-sebut lebih berbahaya dibandingkan dengan penyakit AIDS karena dalam jangka waktu singkat setelah pertama kali terjangkit, sang penderita akan meninggal dunia. Ebola sendiri menjadi pembicaraan hangat dunia setelah warga di Afrika Barat terjangkit virus ini, khususnya yang berada di negara Guinea.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Thomas Frieden, mengungkapkan bahwa penyebaran virus Ebola di Afrika Barat ini adalah kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejak merebaknya wabah AIDS. Sampai sejauh in lebih dari 3.500 orang meninggal di Afrika karena virus ini.



World Health Organization (WHO) akhirnya mengeluarkan pernyataan jika belum ada pertanda wabah Ebola akan mereda. Apalagi Ebola ini sudah menyebar di sejumlah negara lain seperti Inggris, Spanyol, dan Amerika Serikat. Pemeriksaan yang ketat di bandara masing-masing negara terhadap turis yang datang ke negara mereka semakin ketat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjangkitnya warga tersebut oleh turis asing yang bisa saja sudah terjangkiti virus Ebola.

Lantas, apa sebenarnya virus Ebola itu? Ebola merupakan sejenis virus yang ditemukan pertama kali pada tahun 1976. Orang bisa terjangkit virus Ebola jika melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh di penderita Ebola. Misalnya seperti darah dan air liur. Ebola memerlukan waktu hingga selama tiga minggu sebelum penderita menunjukkan gejala terjangkiti Ebola. Karena pada masa tiga minggu inilah, tubuh orang yang terjangkiti melalui masa penularan.

Gejala penyakit Ebola ini ditandai dengan demam, muntah, dan diare. Jika tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat, sejumlah orang yang melakukan kontak langsung dengan si penderita juga berpotensi besar mengalami hal serupa. Skala wabah Ebola yang terjadi hingga sampai saat ini bahkan sudah meningkat dua sampai tiga kali lipat dalam empat minggu belakangan ini.

Virus Ebola dapat menyebabkan terjadinya pendarahan internal dan eksternal di dalam tubuh penderitanya. Jika seseorang sudah menderita Ebola, maka tingkat kemungkinan meninggalnya si penderita mencapai 90 persen. Tapi masih ada juga beberapa penderitanya yang sembuh dari virus ini. Orang yang telah dinyatakan sembuh, dianjurkan untuk tidak melakukan kontak fisik seperti berhubungan intim dengan pasangannya, karena virus ini masih menjangkit air mani si pria tersebut.

Perawatan yang berkualitas di dalam ruang yang terisolasi memungkinkan penderita untuk memiliki kesempatan yang baik dalam rangka pemulihan untuk mengatasi wabah ini. Ebola juga diklaim merupakan salah satu bencana biologis dengan tingkat empat dan menjadi salah satu penyakit mematikan yang belum ditemukan vaksin atau pengobatan yang tepat.

Sumber : http://www.rumahku.com/berita/read/mengenal-virus-ebola-yang-mematikan-dan-jadi-epidemi-dunia-409680

Sabtu, 01 November 2014

FOTO JURNALISTIK MEMBINGKAI DEMOKRASI

KOPI, JAKARTA - Lebih kurang 40 orang wartawan foto maupun tulis mengikuti acara diskusi tentang kilas balik peliputan foto jurnalistik periode 2013-2014 yang bertemakan “Foto Jurnalistik Membingkai Demokrasi” bertempat di gedung Galeri foto jurnalistik Antara Jl. Antara No 59,Pasar Baru, Sabtu (1/11).




Acara Diskusi ini adalah hasil kerjasama antara Galeri Foto Jurnalistik  Antara dengan Divisi Mandiri Pemberitaan Foto Antara, sebagai pembicara dan nara sumber yang ditunjuk pada kegiatan diskusi tersebut antara lain Sdr. Haryanto (Kepala Divisi Foto Harian Media Indonesia) Sdr. Effendi Gazali (Pakar Komunikasi), Sdr Jay Subyakto (Praktisi Visual), Sdr. Akbar Faisal (Politisi) dan Sdr. Maruarar Sirait (Politisi).

“Peran foto jurnalistik sangat kuat sama dengan tulisan, karena dapat mempengaruhi opini masyarakat,”kata Politisi Akbar Faisal, ia mengatakan perkembangan teknologi informasi disertai peran media sosial membuat karya foto memainkan peran penting dalam industri media.

Jay Subijakto mengatakan karya foto atau visual sangat kuat memotivasi masyarakat. "Itu yang memotivasi kami membuat konser Salam Dua Jari beberapa waktu lalu, dan mendokumentasi dengan video dan kamera, efeknya sangat luar biasa," tukasnya.

Sementara Kepala Divisi Foto Media Indonesia Hariyanto berpendapat bahwa karya fotografi juga dapat menggiring opini publik."Terlepas dari adanya kepentingan pemilik modal dalam karya jurnalistik, prinsipnya adalah karya tulis maupun foto harus bermanfaat untuk publik," ujarnya. (wawan)

Yahamak : Pelaku Tragedi Nduga Adalah Teroris Papua

KOPI,Timika - Wakil Direktur Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak) Arnold Ronsumbre menyebut tragedi yang menewaskan banyak ko...