KOPI,Puncak Jaya – Kembali 2 orang prajurit TNI atas nama Alm. Letda Inf Amran Blegur (Dan Pos) dan Alm. Pratu Fredi anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) Pos Tingginambut, Puncak Jaya gugur menjadi korban keganasan kelompok TPNPB/OPM wilayah Tingginambut, Minggu (19/8).
Pada hari Sabtu (18/8), Letda Inf Amran Blegur bersama anggota Pos Satgas Pamrahwan Tingginambut merencanakan untuk memberi sumbangan bahan makanan kepada anak-anak usia sekolah yang berada di Kampung Tingginambut.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, S.E dalam siaran persnya yang dikirim via WA kepada redaksi di Angkasa Jayapura mengungkapkan kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur para prajurit dalam memperingati HUT RI ke 73 dengan bentuk pemberian bahan makanan ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak usia sekolah di Kp Tingginambut agar semakin giat dalam menuntut ilmu.
“Mereka berdua, Letda Inf Amran Blegur didampingi Pratu Fredy pada hari Minggu (19/8) sekira pukul 13.30 WIT bergerak menuju kampung Tingginambut yang berjarak kurang lebih 1 Km dari Pos dengan membawa bahan makanan,”katanya.
Menurut Wakapendam XVII/Cenderawasih, sekira pukul 14.00 WIT, Koramil Tingginambut mendapat informasi masyarakat tentang adanya penghadangan terhadap anggota TNI di Jembatan Tingginambut.
“Berdasarkan informasi dari Masyarakat tersebut. anggota Koramil dan Pos Satgas Pamrahwan Tingginambut segera bergerak menuju TKP di Jembatan Tingginambut dan menemukan 2 jenazah di luar rumah kayu jembatan Tingginambut dengan luka tembak dan panah di beberapa bagian tubuh,”ujarnya.
Letkol Inf Dax Sianturi, S.E mengatakan pada pukul 15.00 WIT jajaran Satgas Pamrahwan melaksanakan evakuasi menuju TKP di Tingginambut dengan menggunakan 2 ambulance dan segera melaksanakan evakuasi, jenazah korban tiba di RSUD Mulia pukul 17.45 WIT.
“Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E.Supit, telah memerintahkan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap pos dan melakukan tindakan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata TPNPB/OPM yang berbasis di hutan pedalaman Papua,”katanya.
Aksi brutal TPNPB/OPM sangat disayangkan karena kelompok itu melakukan aksi di hari Minggu, yaitu hari yang kudus bagi masyarakat Papua dimana sebagian besar adalah umat Kristiani.
“Kodam XVII/Cenderawasih mengutuk keras tindakan teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata TPNPB/OPM yang bertujuan menimbulkan ketakutan masyarakat di wilayah Papua, mereka tidak menghargai saudara-saudaranya sendiri jelas kelompok itu bukan representasi orang Papua,”kata Pangdam XVII/Cenderawasih.
Tindakan teror yang dilakukan TPNPB/OPM jelas merupakan tindakan makar terhadap pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia namun Kodam XVII/Cenderawasih tetap selalu mengedepankan upaya persuasif untuk mengajak anggota TPNPB/OPM untuk meletakkan dan menyerahkan senjata kepada pihak keamanan dan menghindari terjadinya konflik senjata demi tercapainya kedamaian di tanah Papua.
Kodam XVII/Cenderawasih mengajak seluruh masyarakat Papua dan bangsa Indonesia untuk bersatu melawan teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata TPNPB/OPM demi tetap tegaknya kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(wawan)
Otentikasi :
Letkol Inf Dax Sianturi, S.E
Wakapendam XVII/Cenderawasih