Selasa, 09 Juni 2015

Warga dan Aparat Bentrok saat Eksekusi Tanah Buliling Pangiang Kota Manado

KOPI, Manado - Puluhan warga melakukan perlawanan saat petugas dari Satpol PP Kota Manado dan Polda Sulut berusaha merobohkan bangunan mereka dalam proses eksekusi  lahan seluas 130 hektar di Tanah Buliling Pangiang, Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (9/6). 







Proses eksekusi sempat diwarnai dengan bentrokan antara warga dengan Satpol PP terbukti dengan cideranya Maskun salah seorang anggota Satpol PP yang terkena lemparan batu tepat di pelipis mata kanan sehingga harus dievakuasi ke RS Siti Maryam Tuminting. 


Sebelum dilaksanakan eksekusi oleh aparat gabungan, Dr. Sverius Kasat Pol PP kota Manado mengatakan,” Kami menghimbau agar warga segera meninggalkan lokasi tanah Negara dan membongkar bangunannya sendiri karena sudah masuk dalam kategori penyerobotan tanah negara.”

“Eksekusi tanah dimana-mana wewenangnya hanya dilakukan oleh Pengadilan tetapi kenyataannya di sini dilakukan oleh Satpol PP Kota Manado bahkan seolah-olah didiamkan dan direstui oleh aparat Kepolisian, berarti ada sebuah konspirasi kotor yang sistematis,” kata Enny  A. Umbas  Sekretaris Solidaritas Nasional Anti Korupsi dan Anti Makelar Kasus ( SNAK  MARKUS ) Wilayah Sulut.

Kegiatan eksekusi tanah Negara dapat berjalan dengan baik karena didukung oleh aparat gabungan yang terdiri dari Sat Pol PP Pemkot Manado 1 SSK (150 orang), Sabhara Polda dan Polresta Manado  2 SSK (350 orang) dan Brigade Manguni ( BM ) cabang Manado ( 30 orang ), pada pukul 12.30 Wita kegiatan eksekusi tanah Negara secara umum berakhir dengan tertib dan aman. (wawan)



http://www.pewarta-indonesia.net/berita/daerah/16516-warga-dan-aparat-bentrok-saat-eksekusi-tanah-buliling-pangiang-kota-manado.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yahamak : Pelaku Tragedi Nduga Adalah Teroris Papua

KOPI,Timika - Wakil Direktur Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak) Arnold Ronsumbre menyebut tragedi yang menewaskan banyak ko...