KOPI,Jayapura - Seorang Tokoh Agama dari Gereja Distrik Pendeta Wilhelmus Kogoya menginfokan melalui Radio SSB bahwa telah terjadi pembunuhan diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kab. Nduga mengakibatkan jatuh korban sebanyak 31 orang tukang meninggal dunia, Senin (3/12).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, S.H ketika dikonfirmasi PPWI dari Angkasa Jayapura, Senin, membenarkan info tersebut serta mengungkapkan bahwa memang benar telah terjadi aksi pembunuhan diduga dilakukan oleh KKB dan saat ini personil gabungan TNI/Polri telah diterjunkan untuk mendatangi TKP dan melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata.
“Informasi sebelumnya pada hari Sabtu 01 Desember 2018 Kelompok KKB tengah merayakan Upacara HUT OPM di Distrik Yigi diduga salah satu korban pembunuhan tersebut ada yang mengambil Foto Upacara HUT OPM, sehingga hal tersebut membuat kelompok KKB marah dan secara biadab membantai para pekerja dari PT. Istaka Karya tersebut,”katanya.
Menurut Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, S.H laporan pembantaian dan pembunuhan terhadap 31 orang tersebut terjadi pada hari Minggu 2 Desember 2018 di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi Kab.Nduga dan para korban tersebut merupakan pekerja jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi Kab.Nduga.
Para pekerja tersebut membangun jembatan untuk menghubungkan suatu daerah guna memperlancar pembangunan, namun karena aksi tidak manusiawi Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut pembangunan jembatan menjadi terhambat.
“Lebih lanjut dikatakan informasi dari Pendeta Wilhelmus Kogoya bahwa 2 (dua) tukang melarikan diri dan selamat sementara mereka sdh sampai di Distrik Mbua dan 8 (delapan) orang tukang bangunan yang berada di Distrik Yal sementara di selamatkan oleh keluarga Wakil ketua I DPRD Nduga (Bpk. Alimi Gwijangge) dan di bawa lari ke Distrik Koroptak dalam keadaan selamat,”katanya.
Hingga saat ini berita diturunkan Kelompok KKB masih berada di lokasi pembunuhan dan menjaga mayat korban pembunuhan tersebut.
Kabid Humas Polda Papua mewakili Kepolisian Daerah Papua turut berduka cita atas meninggalnya para korban dan mengecam tindakan biadab yang tidak manusiawi dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata bahkan sering melakukan tindakan tidak manusiawi dari sebelum Pilkada, penyanderaan terhadap para guru dan Tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma Kabupaten Nduga.
Para pekerja tersebut membangun jembatan untuk menghubungkan suatu daerah guna memperlancar pembangunan, namun karena aksi tidak manusiawi Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut mengakibatkan pembangunan jembatan menjadi terhambat. (wawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar